Sabtu, 30 Maret 2013

Salah Satu Karya ku yang ditulis di dalam Buku Irhayati Harun : Ketika si Buah Hati Bertanya

Di Langit ada Sungai ya?

Lamat-lamat lantunan ayat Qur’an, terdengar dari sebuah kaset yang diputar oleh surau dekat rumah. Si kecil Irfan sudah kalang kabut dengan baju koko. Sementara ayahnya masih santai menonton TV.
Ayo cepat yah ayo. Sudah mau adzan ujar Irfan.
Di rumah saja dek.. mau hujan. Tuh liat.. langitnya sudah gelap. Ujarku menenangkan.
Iya.. mau hujan dek, nanti mama repot mayungin adek ke langgar nya Sahut ayahnya santai.
Nggak usah diantar adeknya adek berani Irfan bergaya ultraman sambil berkacak pinggang. Kami tertawa geli melihat kelakuannya.
Ya.. nggak bisa adek nanti basah.. adek flu ujarku.
Kuelus kepala anak bungsuku yang baru berusia 6 tahun itu. Matanya memandang langit yang semakin tampak gelap. Pelan-pelan titik hujan turun dan tak lama kemudian membesar lalu jatuh runtuh menghujam tanah. Irfan memeluk kakiku, raut wajahnya tampak cemas.
Tuh kan bener kata mama hujan. Kalau tadi adek ngotot kan basah. Ujar ayahnya.
Ma ma kok bisa hujan?
Ya Hmm.. gini dek.. di tanah ini,, di tempat kita tinggal ka nada sungai, ada laut, ada kolam…” aku jeda bicaraku sambil menatap kemata anak itu.
Iya ma kita kan lewat sungai ma
Nah.. kalau sedang panas.. air dari sana, ikut naik sama panas dari matahari. Terus.. nanti berkumpul diatas sana
Kok bisa ma? tanya Irfan antusias.
Seperti mama rebus air dek.. kan ada uap airnya nah seperti itu.. nanti kalau sudah banyak baru jatuh jadi hujan.. kepalanya manggut-manggut lucu.
Oh, jadi di atas langit itu ada sungai juga ya ma? Aku tersenyum menatap wajah anak itu. Anak yang cerdas dan lucu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar