Moms,
pernahkah merasa sangat sedih, emosi, jengkel, sampai pengen ngacak-ngacak isi
rumah?
Sepertinya
rata-rata para wanita, apalagi yang berstatus ibu, pernah mengalami kondisi
mental sangat drop ya? Apalagi saat PMS, badan keram, perut nyeri, lelah pekerjaan, terus ada yang "nyenggol", langsung kepengen "bacok" deh.
Satu contoh nih, pengalaman penulis
sendiri.
Suatu sore, setelah menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, dan dikejar
deadline. Sudah gitu, dekat lagi sudah tanggalnya jadwal bulanan. Letih rasanya dan
sangat ingin menggelepar di atas ranjang dipan kayu, di dalam gubuk cinta. Tapi
Qodarullah, ada tamu bertandang.
Sebagai seorang muslim, wajib
hukumnya melayani tamu semaksimal mungkin, sebagai tanda iman kepada Allah.
Subhanallah, tamu yang datang adalah
salah satu kerabat yang bermulut sangat blak-blakan. Dengan lancar dan tanpa
beban, tamu berujar, "Rumahnya masih seperti dulu ya, Bu. Belum ada
perubahan apa-apa. Belum mampu ya, Bu, nambahin bangunannya?"
Rasanya itu, Nyess...
Seperti tumpukan daun kering tersulut
puntung api. Telinga yang ditudung hijab pun rasanya hangat sekali. Cuma asapnya
saja yang tak mengepul. Entah kenapa penulis yang biasanya manis dan penyabar
ini, sangat ingin berubah wujud, menjadi macan betina. Ingin rasanya menggaruk
mulut tamu tanpa etika itu.
Sepulang tamu tersebut, jelaslah
penulis yang budiman ini langsung meluapkan semua emosi. piring-piring dan
gelas sajian dicuci dengan segenap jiwa. Digosok dengan serbuk abu gosok hingga hilang sisa-sisa aroma makanan dan minumannya. Pun kemudian beradu kepada
kekasih, betapa ketidaksopanan tamu itu, bikin emosi jiwa.
Apa sahutannya?
Buat apa diambil hati?
Toh dia tak tahu yang kita jalani. Biasanya umi santai aja. Tak usah baper lah.
Kamu ibu dan istri, jangan buang energi untuk hanya sekedar baper. Beban umi
sudah sangat berat. Kalau selalu baper, nanti umi tambah sering laper.
Benar juga ... Sudahlah beban berat, timbangan juga jadi nambah berat. Oh, tidak!
Yup, buat apa
memperdulikan semua ucapan orang lain, yang tak pernah tahu apa yang kita alami.
Hanya menguras energi saja.
Pertanyaannya.
Bukankah sulit ya untuk tak baper(kebawa perasaan)?
Iya sih.
Baper memang sangat sulit dihindari. Apalagi kalau kondisi sedang akan PMS.
Tapi dari pengalaman penulis, ada empat tips sederhana yang bisa dilakukan untuk bisa
menghindari baper berlebihan.
Jika Moms terlanjur lelah dan ada sesuatu yang tiba-tiba membuat moms baper, anggap saja itu "iklan" televisi yang tak kita suka. Tinggal ganti channel saja.- Anggap angin lalu penyebab baper.
- Moms adalah pilar keluarga, jangan baper.
- Saat akan PMS, luangkan waktu untuk memanjakan diri dan istirahat cukup.
Moms, tentu moms punya hobi kan? Nah, jadwalkan hobi di tanggal masa PMS.
Buat diri moms senang. Dengan beraktifitas sedikit lebih banyak di masa PMS, juga
akan mengurangi keram perut karena PMS.
Selain itu, jangan kurang tidur. Istirahat yang cukup akan membantu
mengendalikan emosi moms.
Tips tambahan moms, hobinya jangan yang menghabiskan uang belanja moms. Bukannya senang malah tambah membuat kepala serasa melayang. Hehe...
Tips tambahan moms, hobinya jangan yang menghabiskan uang belanja moms. Bukannya senang malah tambah membuat kepala serasa melayang. Hehe...
- Atur jadwal.
Lalu bagaimana jika yang membuat baper adalah mertua?
Ah, gampang. Tinggal belikan saja sate kambing kesukaan ayah mertua. Atau martabak
surban super nikmat, kesukaan ibu mertua. Anggap saja mertua sedang bercanda dengan ucapannya.
Ingat lo, mertua itu adalah orangtua, yang mau apapun dikatakannya tak
akan bisa dibantah. Ridho orangtua adalah ridho Allah.
Hukum Mutlak berlaku. Orang tua
yang melahirkan kita selalu benar. Hahaha....
Wajib lo hukumnya bertingkah laku, berkata, dan bertindak yang baik terhadap
orang tua, meskipun berbeda agama. Apalagi hanya sekedar berbeda pandangan.
Oke deh, sampai disini dulu bahasan kali ini.
Sampai ketemu ....
Salam manis dari penulis yang paling kece.
Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing 'Perempuan Menulis Bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar