Emak temukan
bahagia lewat sepotong tempe? Emang bisa? Gimana ceritanya?
Bisa dong.
Emak-emak yang budiman,
sebelum membahas si tempe, tolong sebutin dong, Mak, apa saja yang emak lakukan
sejak pagi hari hingga dua belas jam kemudian?
Cucian, sambil masak,
sambil bersihin dapur, sambil ngepel, sambil suapin anak, sambil baca koran,
dan sambil-sambil yang lain.
Wooow...
Wanita yang berpangkat istri
dan atau ibu, baik bekerja atau murni ibu rumah tangga, ternyata sosok yang
kuat ya. Sangat bertolak belakang dengan tampilan fisik yang tampak lemah. Sekali
beraktifitas, bisa dua atau tiga pekerjaan dilakoni. Seolah memiliki banyak
tangan.
Mirip Gurita
Lalu ada pertanyaan yang
menggelitik nih. Ngacung dong, siapa yang pernah gendong bayi sambil maaf, buang air
besar? Atau, siapa yang pernah kaget bangun tidur anak hilang dari kamar,
ternyata sudah mengaduk-aduk sabun cuci ke dalam bak mandi? Atau ini nih, anak
sudah remaja, tapi saban awal pekan dapat panggilan guru untuk konseling?
Gimana perasaan emak-emak
sekalian? Pusing tentunya ya?
Belum lagi misalnya si suami
tercinta yang harus dibantui berkemas karena akan keluar kota, sementara
anak-anak emak semua yang handle, badan si emak meriang pula. Duh, gusti
Allah... Rasanya si emak pengen teriak
"Help Mee....!"
Seperti Larutan yang Jenuh
Kita
beralih sebentar yuk, Mak.
Pernah
membuat teh bukan? Berapa sendok gula emak masukkan ke dalam cangkir teh? Satu?
Dua?
Nah,
kita buat percobaan yuk.
Terus
tambahkan beberapa sendok gula ke dalam cangkir, aduk terus. Semakin banyak
gula ditambahkan dan dilarutkan air semakin mengental. Lakukan berulang-ulang,
hingga gula yang ditambahkan tak bisa lagi larut dan bercampur dengan air.
Kondisi dimana gula tak bisa lagi larut dalam air tersebut dinamakan kondisi Jenuh. Larutan yang sangat jenuh, tidak
lagi nikmat untuk dihidangkan. Bahkan bisa membuat orang muntah.
Emak,
kondisi seperti larutan gula yang mengalami jenuh, bisa terjadi pada emak.
Jangan dibiarkan. Bukan saja emak yang akan merasa "eneg" dengan
kondisi jenuh. Orang-orang di sekitar emak juga akan merasakan dampaknya.
Terutama anak dan suami. Membiarkan rasa jenuh berlarut-larut, akan mengikis
kewarasan emak.
Emak, Keluarkan Uneg-unegmu
Jika emak merasa
tertekan, jangan diam aja dong. Nggak masalah ngomel deh, asalkan berkualitas.
Bagaimana tuh cara ngomel berkualitas? Pada bingung ya?
Sama dong. :) (Jangan
ditiru deh, hanya untuk professional)
Emak, sekarang kan
semakin canggih. Jika emak adalah tipe yang sulit menyampaikan keluh-kesah secara
langsung, rekam saja uneg-uneg emak. Kirimkan lewat whatsaap suami. Gampang
kan?
Hal yang sama bisa
diterapkan ke anak yang sudah dewasa dan pemakai media sosial. Tapi ingat,
jangan posting omelan emak lewat jalur grup ya. Harus lewat jalur pribadi alias
Japri.
Sederhana dan Kena
Penulis bukan asal bicara lo, tentang bagaimana cara mengusir
jenuh.
Seperti sudah disinggung pada artikel sebelumnya, bahwa lakukan
hobi emak, bisa menjadi salah satu cara agar terhindar dari baper.
Ya, benar. Hobi jadi salah satu cara mengurangi jenuh dan stres
emak. Dengan satu syarat, hobinya tak sampai menguras isi kantong.
Ada yang hobi nonton film seperti penulis nggak?
Tahu nggak, cara penulis menjalankan hobi disela kesibukan
mengurus anak, suami, dan pekerjaan sekaligus? Apa harus ke bioskop? Bawa pasukan jagoan neon yang bakal jejingkrakan ke bioskop?
Ah, nggak kok. Intip cara sederhananya penulis yuk.
Ah, nggak kok. Intip cara sederhananya penulis yuk.
Ini dia contohnya.
Rencana dimulai sejak siang hari. Rapikan pekerjaan yang tersisa,
dan saat ada waktu luang barang satu atau dua jam, segera tidur. Soal masakan
untuk anak dan suami yang akan segera pulang ke rumah, pesan saja via gojek
(saran praktis). Nah setelah bangun tidur, tubuh segar, anak-anak dan suami
sudah tiba, emak sudah fit mengurus mereka. Anak dan suami kenyang, sudah
mandi, belajar sebentar, lalu malam mereka bersiap tidur.
Lalu, emak tidur juga?
Enggak dong... emak sudah ancang-ancang ingin menonton film. Tak harus ke bioskop lho. Kan ada internet. Film-film bagus bisa ditonton lewat
channel streaming. Beli paket internet. Bersiap duduk manis di depan
meja. Film pun diputar.
Kenapa penulis suka nonton sendirian? Karena menangis pun karena melodramanya membuat sedih, tak ada yang mengejek. Biasanya suami suka iseng kalau ikutan nonton. Suami penggemar film kungfu sih.
Kenapa penulis suka nonton sendirian? Karena menangis pun karena melodramanya membuat sedih, tak ada yang mengejek. Biasanya suami suka iseng kalau ikutan nonton. Suami penggemar film kungfu sih.
Oh, ada satu yang ketinggalan, serantang tempe mendoan, yang sisa
anak-anak dan suami makan malam, juga secangkir kopi menemani acara nonton
malam. Nonton sendirian, sambil ngopi dan ngemil tempe, luar biasa nikmatnya. Tak
tertandingi. Sederhana dan kena kan?
So, Emak, cari
bahagiamu sendiri ya...
Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript
Writing 'Perempuan Menulis Bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar