Aktifitas dan Kreatifitas
Pagi yang basah. Hujan deras sejak jam 4. Kanopi tetangga sampai tergulung. Heran deh... anak yang baru masuk sekolah baru, aku yang susah tidur. Biasanya molor seenaknya, ini eh, nervous.
Sarapan pagi, adalah rutinitas wajib. Biarpun suamiku tergolong cuek, tapi urusan gizi, dia sangat memperhatikan. Makan pagi wajib baginya. Dan pagi ini, sarapan dengan bandeng presto kiriman tetangga.
Seperti biasa, ekspressi paling tidak menyenangkan adalah wajah si abang. Kecut seperti di suruh makan sambiloto. Dia paling pemilih urusan disuruh makan ikan. Amis katanya. Cuma nila, biawan, trakulu dan bawal yang cocok di lidahnya. Sesekali makan tongkol, cuma kalau di masak asam manis.
Pagi mendung disertai gerimis, Irfan menapakkan kaki di sekolah baru. Allahumma Sayyiban Naafi'an. Semoga barokah, dipermudah dan mendapat rahmat. Sepertinya Irfan senang dengan sekolah barunya. Belajar yang baik ya nak.
Keceriaan Irfan Di TK Seadanya |
Lanjut perjalanan, Ke rumah mamah. Bayar SPP. Weew. Banyak imit. Nggak papa deh, yang penting anak pintar. Uang bisa dicari. Hari ini panjang banget deretan struk. PDAM, PLN, setoran haji, tarikan tunai, cicilan hutang. Kapan ya bisa ngendap tu duit sejibun? Huaaa....
Pulang, terkapar lagi di dapur mamah dengan adonan risoles... Yes, 200 biji bro, linu. Uenaak katanya. Puas. Tunggu ya dek Qia yang bawel, kadonya menyusul. Kalau ongkos risoles di cash. Hehehe.
Jam setengah 4, pulang ke sarang di sertai apes. Ban meletus. Minta duit ni ban. Melayang dah 200 ribu. Lelah sangat, tak sanggup masak, beli ayam goreng. Asalkan anak kenyang dan tidak rewel. Yuk ah, malam ini tidur cepat.
Hari yang padat. Sekarang bersiap menyambut malam, bersiap muroojaah. Target, Abang 3 juz, Adek 2 juz. Ganbate!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar