By :
Rauhiyatul Jannah
Lumrah ya,
lepas puasa Ramadhan, lirik-lirik jarum timbangan untuk menghitung berat badan.
Shock seperti habis liat setan tak terelakkan, kok naik 5 digit. Apa pasal?
Jarum timbangan melompat jauh, membuat kesal.
Tidak laki maupun
perempuan, harapannya selepas puasa, bisa langsing barang sedikit. Karena puasa
pada hakikatnya menahan kehendak yang kadang meledak-ledak. Termasuk nafsu
makan yang sulit ditebak. Ternyata setelah di cek, naik timbangan, malah bikin
jantung serasa akan meledak. Halaah... lebay :)
Faktanya, tidak
sedikit yang berharap, selain sebagai kesempatan ibadah, Puasa terutama di
bulan seribu bulan yang penuh berkah, juga menjadikan puasa sebagai sarana diet
dan detoksifikasi. Terutama perempuan, yang selalu memimpikan bisa diet dan
mendapat tubuh seksi. Nyatanya malah tidak "ngefek" sama sekali. Diet
yang gagal.
Bagaimana
tidak melar dan bengkak angka timbangan, coba hitung lagi berapa porsi kita
sudah makan, saat bedug dipukul bertalu-talu. Sate madura, soto betawi, sop
konro, ayam betutu, sampai kue putu. Semua masuk.
Coba cek
yuk, ke daftar kalori makanan. Berapa total kalori yang sudah kita terima.
Hitung lagi aktifitas di bulan Ramadhan yang sedikit berkurang. Setelah
dikalkulasi banyak sekali berlebih.
Manusiawi,
kalau setelah menahan lapar seharian, pulang dari kantor dan lewat Pasar
Ramadhan, melihat aneka penganan berbaris, kue-kue cantik menggoda selera, aneka
warna dan aroma, matapun jadi jelalatan, perut tambah keroncongan.
Akhirnya
buka puasanya tak hikmad lagi, tapi jadi ajang pemuas nafsu diri. Alasannya sih
kapan lagi ada kue dan makanan nikmat begini. Padahal cuma balas dendam lapar seharian. Jadi
wajar dong kalau naik berat badan.
Jadi gimana
dong solusinya? Apa harus diet selama berpuasa? Rasanya sayang ya, melewatkan Pasar
Ramadhan yang tak setiap hari ada dan tak setiap negara punya. Menghindari jejeran
makanan nusantara penggugah selera juga tidak serta merta menjadi solusi jitu,
agar badan langsing setelah puasa.
Pernah
dengar manfaat air putih untuk diet? Coba deh baca pembahasan diet air putih dari
sudut pandang kimia berikut ya.
Mencoba
membuka kembali buku-buku lawas masa kuliah, saya menemukan buku Kimia Bahan
Pangan dan Gizi, yang ditulis F.G Winarno. Tentang air dibahas pada bab awal.
Air adalah
bahan makanan penting untuk tubuh dan fungsinya tidak akan dapat digantikan
oleh bahan makanan lain. Molekul yang terdiri dari dua atom hidrogen dan berikatan
secara kovalen dengan satu atom oksigen ini, memiliki sifat khas yang didapat
dari ikatan pemadu kedua atom.
Air adalah salah satu senyawa alam paling mantap,
yang ikatan-ikatannya hanya bisa dipisahkan sementara oleh perantara paling
agresif, seperti listrik atau zat kimia semisal logam kalium.
Fungsi-fungsi
ajaib air dalam tubuh, seperti membawa zat makanan dan sisa metabolisme,
sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan biopolimer dan lain
sebagainya, menjadi sangat penting karena jika di analisa, tubuh manusia hidup memiliki
kandungan air sebanyak 65% atau 47 liter per orang dewasa, yang mana 2,5 liter
perhari harus diganti dengan air baru.
1 liter dari
jumlah tersebut didapatkan dari bahan makanan seperti buah, sayur, daging dan
lain sebagainya. Sementara sisanya sebanyak 1,5 liter harus didapat dari air
minum.
Metabolisme
yang baik dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap pembuangan atau penumpukkan
zat sisa dalam tubuh. Karenanya, mengkonsumsi air putih dalam jumlah cukup akan
sangat membantu proses diet.
Kurangnya
air, akan mengganggu kesehatan sistem pencernaan. Bayangkan saja, bagaimana
tumpukkan makanan dalam saluran pembuangan akan tersumbat, karena usus besar
akan menyerap air dalam jumlah besar.
Jika pribadi
sendiri tidak membantu dengan konsumsi air yang cukup, maka akan terjadi
sembelit dan perut melilit. Bisa-bisa masuk rumah sakit. Nggak keren banget ya,
dirawat karena sembelit.
Selain itu,
kekurangan air akan berakibat tidak baik bagi organ-organ tubuh semisal kulit
dan otak. Kulit kering dan kusam serta akan terasa cepat lelah dan mengantuk.
Nah, terjawab
sudah pertanyaan, mengapa air putih baik untuk tubuh ditinjau dari segi kimiawi
tubuh manusia.
Terlepas
dari peranan penting air terhadap tubuh, juga harus diperhatikan kualitas air
yang dikonsumsi setiap harinya. Air yang sehat akan sangat menunjang kesehatan
organ tubuh.
Bisa
dibayangkan jika air yang dikonsumsi terikat dengan bahan-bahan tidak sehat dan
berbahaya. Ada limit dimana organ tubuh tidak dapat mentoleransi kandungan
berbahaya dalam air semacam logam berat, sehingga akan menimbulkan penyakit.
Sebagaimana
dalam islam, ada prinsip bahwa, makanan
yang halal dan baik yang pantas kita makan. Demikian pula untuk air. Halal
(tidak bernajis), cukup dengan kebutuhan dan baik bagi kesehatan (bersih dan
sehat).
Habis
membaca penjelasan begini, jangan pula kita makan berbuka kelewatan.
Mentang-mentang air sehat dan menyehatkan, lalu makan overdosis. Cukup satu,
satu piring nasi, satu potong ayam, satu porsi pecel, satu cangkir es teler,
satu mug puding mentega... (Hehe... itu sih bukan satu yang kecil. Udah seperti
makan pesta saja.)
So, jangan
tunda. Yuk, perbaiki pola hidup kita. Konsumsi makanan seimbang, olahraga dan
minum air yang cukup.
saya belum bergerak-gerak nih jarum timbangannya. Padahal pengennya turun :D
BalasHapusSaya lumayan sih, Mbak Myra. Turun dua. Tapi nggak tahu ya lepas puasa. Apalagi bolak-balik rumah Mamah, yang makanannya selalu nikmat. Bisa naik lagi nih. :D
BalasHapus