Rabu, 08 Juli 2015

Oh tidak! Kok Naik 5 Digit

By : Rauhiyatul Jannah

Lumrah ya, lepas puasa Ramadhan, lirik-lirik jarum timbangan untuk menghitung berat badan. Shock seperti habis liat setan tak terelakkan, kok naik 5 digit. Apa pasal? Jarum timbangan melompat jauh, membuat kesal.

Tidak laki maupun perempuan, harapannya selepas puasa, bisa langsing barang sedikit. Karena puasa pada hakikatnya menahan kehendak yang kadang meledak-ledak. Termasuk nafsu makan yang sulit ditebak. Ternyata setelah di cek, naik timbangan, malah bikin jantung serasa akan meledak. Halaah... lebay :)

Faktanya, tidak sedikit yang berharap, selain sebagai kesempatan ibadah, Puasa terutama di bulan seribu bulan yang penuh berkah, juga menjadikan puasa sebagai sarana diet dan detoksifikasi. Terutama perempuan, yang selalu memimpikan bisa diet dan mendapat tubuh seksi. Nyatanya malah tidak "ngefek" sama sekali. Diet yang gagal. 


Bagaimana tidak melar dan bengkak angka timbangan, coba hitung lagi berapa porsi kita sudah makan, saat bedug dipukul bertalu-talu. Sate madura, soto betawi, sop konro, ayam betutu, sampai kue putu. Semua masuk.

Coba cek yuk, ke daftar kalori makanan. Berapa total kalori yang sudah kita terima. Hitung lagi aktifitas di bulan Ramadhan yang sedikit berkurang. Setelah dikalkulasi banyak sekali berlebih.
Manusiawi, kalau setelah menahan lapar seharian, pulang dari kantor dan lewat Pasar Ramadhan, melihat aneka penganan berbaris, kue-kue cantik menggoda selera, aneka warna dan aroma, matapun jadi jelalatan, perut tambah keroncongan.

Akhirnya buka puasanya tak hikmad lagi, tapi jadi ajang pemuas nafsu diri. Alasannya sih kapan lagi ada kue dan makanan nikmat begini.  Padahal cuma balas dendam lapar seharian. Jadi wajar dong kalau naik berat badan.

Jadi gimana dong solusinya? Apa harus diet selama berpuasa? Rasanya sayang ya, melewatkan Pasar Ramadhan yang tak setiap hari ada dan tak setiap negara punya. Menghindari jejeran makanan nusantara penggugah selera juga tidak serta merta menjadi solusi jitu, agar badan langsing setelah puasa.

Pernah dengar manfaat air putih untuk diet? Coba deh baca pembahasan diet air putih dari sudut pandang kimia berikut ya.

Mencoba membuka kembali buku-buku lawas masa kuliah, saya menemukan buku Kimia Bahan Pangan dan Gizi, yang ditulis F.G Winarno. Tentang air dibahas pada bab awal.

Air adalah bahan makanan penting untuk tubuh dan fungsinya tidak akan dapat digantikan oleh bahan makanan lain. Molekul yang terdiri dari dua atom hidrogen dan berikatan secara kovalen dengan satu atom oksigen ini, memiliki sifat khas yang didapat dari ikatan pemadu kedua atom. 

Air adalah salah satu senyawa alam paling mantap, yang ikatan-ikatannya hanya bisa dipisahkan sementara oleh perantara paling agresif, seperti listrik atau zat kimia semisal logam kalium.

Fungsi-fungsi ajaib air dalam tubuh, seperti membawa zat makanan dan sisa metabolisme, sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan biopolimer dan lain sebagainya, menjadi sangat penting karena jika di analisa, tubuh manusia hidup memiliki kandungan air sebanyak 65% atau 47 liter per orang dewasa, yang mana 2,5 liter perhari harus diganti dengan air baru.  

1 liter dari jumlah tersebut didapatkan dari bahan makanan seperti buah, sayur, daging dan lain sebagainya. Sementara sisanya sebanyak 1,5 liter harus didapat dari air minum.

Metabolisme yang baik dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap pembuangan atau penumpukkan zat sisa dalam tubuh. Karenanya, mengkonsumsi air putih dalam jumlah cukup akan sangat membantu proses diet.

Kurangnya air, akan mengganggu kesehatan sistem pencernaan. Bayangkan saja, bagaimana tumpukkan makanan dalam saluran pembuangan akan tersumbat, karena usus besar akan menyerap air dalam jumlah besar.

Jika pribadi sendiri tidak membantu dengan konsumsi air yang cukup, maka akan terjadi sembelit dan perut melilit. Bisa-bisa masuk rumah sakit. Nggak keren banget ya, dirawat karena sembelit.

Selain itu, kekurangan air akan berakibat tidak baik bagi organ-organ tubuh semisal kulit dan otak. Kulit kering dan kusam serta akan terasa cepat lelah dan mengantuk.

Nah, terjawab sudah pertanyaan, mengapa air putih baik untuk tubuh ditinjau dari segi kimiawi tubuh manusia.

Terlepas dari peranan penting air terhadap tubuh, juga harus diperhatikan kualitas air yang dikonsumsi setiap harinya. Air yang sehat akan sangat menunjang kesehatan organ tubuh.

Bisa dibayangkan jika air yang dikonsumsi terikat dengan bahan-bahan tidak sehat dan berbahaya. Ada limit dimana organ tubuh tidak dapat mentoleransi kandungan berbahaya dalam air semacam logam berat, sehingga akan menimbulkan penyakit.

Sebagaimana dalam islam, ada prinsip bahwa, makanan  yang halal dan baik yang pantas kita makan. Demikian pula untuk air. Halal (tidak bernajis), cukup dengan kebutuhan dan baik bagi kesehatan (bersih dan sehat).

Habis membaca penjelasan begini, jangan pula kita makan berbuka kelewatan. Mentang-mentang air sehat dan menyehatkan, lalu makan overdosis. Cukup satu, satu piring nasi, satu potong ayam, satu porsi pecel, satu cangkir es teler, satu mug puding mentega... (Hehe... itu sih bukan satu yang kecil. Udah seperti makan pesta saja.)

So, jangan tunda. Yuk, perbaiki pola hidup kita. Konsumsi makanan seimbang, olahraga dan minum air yang cukup.



2 komentar:

  1. saya belum bergerak-gerak nih jarum timbangannya. Padahal pengennya turun :D

    BalasHapus
  2. Saya lumayan sih, Mbak Myra. Turun dua. Tapi nggak tahu ya lepas puasa. Apalagi bolak-balik rumah Mamah, yang makanannya selalu nikmat. Bisa naik lagi nih. :D

    BalasHapus